Kutipan Motivasi dari Albert Einsten


Siapa yang tak mengenal Albert Einsten salah satu orang tokoh terbesar dari kalangan yahudi yang selalu penasaran dengan apa yang ada dalam islam. Albert Einsten sorang jenius yang inspiratif, di balik kejeniusannya Einsten menupahkan pemikirannya dalam bentuk kata-kata yang cukup memotivasi.

Meski ia mengatakan, Aku tidak punya bakat khusus. Aku hanyalah orang yang penasaran. namun nama Einstein sangat identik dengan kata Jenius. Hampir tidak ada seorangpun yang menolak jika Einstein dikatakan sebagai prototipe manusia jenius.


Berikut berbagai pemikiran dan pendapat sang maskot ilmuwan modern.


-Hakikatku adalah yang aku pikirkan, bukan apa yang aku rasakan


-Selagi ada cinta tidak perlu ada lagi pertanyaan


-Aku Berpikir terus menerus berbulan-bulan dan bertahun tahun, sembilan puluh sembilan kali dan kesimpulannya salah. Untuk yang keseratus aku benar.


-Kalau mereka ingin menemuiku, aku ada disini. Kalau mereka ingin bertemu dengan pakaianku, bukalah lemariku dan tunjukkan pada mereka. (Ketika istrinya memintanya berganti untuk menemui Duta Besar Jerman)


-Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya.


-Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan tapi imajinasi.


-Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuan. Logika akan membawa Anda dari A ke B. Imajinasi akan membawa Anda kemana-mana.


-Tidak ada eksperimen yang bisa membuktikan aku benar, namun sebaliknya sebuah eksperimen saja bisa membuktikan aku salah.


-Orang-orang seperti kita, yang percaya pada fisika, mengetahui bahwa perbedaan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan hanyalah sebuah ilusi yang terus menerus ada.


-Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya jahat, tapi karena orang-orangnya tak perduli.


-Mencari kebenaran lebih bernilai dibandingkan menguasainya.


-Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak.


-Sudah saatnya cita-cita kesuksesan diganti dengan cita-cita pengabdian.


-Lebih mudah mengubah plutonium dari pada mengubah sifat jahat manusia.


-Tidak ada yang lebih merusak martabat pemerintah dan hukum negeri dibanding meloloskan undang-undang yang tidak bisa ditegakkan.


-Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang terpenting adalah tidak berhenti bertanya.


-Generasi-generasi yang akan datang akan kehilangan keyakinan bahwa manusia akan berjalan di muka bumi dengan darah dan daging.


-Nilai manusia terletak pada apa yang bisa dia terima.


-Kalau nilai 9 itu kesuksesan dalam kehidupan, maka nilai 9 sama dengan x ditambah y ditambah z. Bekerja adalah x, y adalah bermain, dan z adalah untuk berdiam diri.


-Orang berjiwa besar akan selalu menghadapi perlawanan hebat dari orang-orang picik.


-Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia tidak pernah mencoba sesuatu yang baru


-Hal yang paling sukar dipahami di dunia ini adalah pajak penghasilan.


-Kecerdasan tidak banyak berperan dalam proses penemuan. Ada suatu lompatan dalam kesadaran, sebutlah itu intuisi atau apapun namanya, solusinya muncul begitu saja dan kita tidak tahu bagaimana atau mengapa.


-Kebahagiaan dalam melihat dan memahami merupakan anugerah terindah alam.


-Hanya ada dua cara menjalani kehidupan kita. Pertama adalah seolah tidak ada keajaiban. Kedua adalah seolah segala sesuatu adalah keajaiban.


-Usaha pencarian kebenaran dan keindahan merupakan kegiatan yang memberi peluang bagi kita untuk menjadi kanak-kanak sepanjang hayat.


-Hanya seseorang yang mengabdikan dirinya untuk suatu alasan dengan seluruh kekuatan dan jiwanya yang bisa menjadi seorang guru sejati. Dengan alasan ini penguasaan menuntut semuanya dari seseorang.


-Kalau kau tidak bisa menjelaskannya dengan gamblang/sederhana, maka kau belum cukup memahaminya.


-Di tengah-tengah kesulitan ada kesempatan.


-Kita tidak bisa memecahkan masalah kita dengan pemikiran yang sama pada saat kita menciptakannya.


-Ini sungguh mengejutkan bahwa teknologi telah melebihi kemanusiaan kita.


-Rahasia dari kreativitas adalah mengetahui cara menyembunyikan sumber kreativitas kita itu.

Diambil dari buku
- Kutipan 1000 tokoh bersejarah abad ini, Bima Pamungkas SPd MPd . Thn2008
- Motivasi tokoh besar dunia, Dr Abdullah Ahmad SSos MHum

Menunjukan Jalan yang Benar


Pernahkan kamu mendengar kisah tentang jama'ah haji Indonesia yang tersesat di Makkah, lalu bertanya dengan orang Arab di pinggir jalan. Sambil menunjukan kartu identitas dengan alamat pondokannya, dan ia mengucapkan satu ayat dari surat al-fatihah "ihdinas shirathal mustaqim"" (Tunjukan kami jalan yang benar/lurus).  Semula orang arabnya terdiam, tapi lalu tertawa setelah menangkap apa yang dimaksud, dan lalu mengantar orang tadi menuju pondokannya yang ternyata tidak jauh.

Istilah "jalan yang benar" memang biasa memiliki makna mendalam seperti jalan hidup, tetapi dapat juga makna langsung sseperti mengetahui arah. dan bicara tentag arah, kita sekarang mengandalkan kompas atau GPS.
Jika membicarakan kompas, kompas di Barat, yang dianggap penemu kompas adalah Flavio Gioja dari Amalfi, Italia. Namaun sejarahwan Sigrid Hunke menyebut Flavio mengenal kompas dari bangsa Arab, bahkan dia bukan orang barat pertama yang belajar kompas!
Bahwa jarum magnetik menunjukan ke utara, sudah diketahui orang cina barabad sebelum Rasulullah. Anehnya, orang Cina jusrtu barumengamati penggunaan kompas dalam perjalan di lautan pada orang asing pada abad 11M. Dan siapa lagi orang-orang asing pada saaat itu, yang berdagang dengan kapal-kapalnya di Samudra Hindia hingga ke Cina, kalau bukan orang Arab!

Sementara itu sumber-sumber Arab pada kurun waktu yang sama memang menyebutkan penggunaan kompas.

Orang Barat pertama yang mengenal kompas adalah Petrus dari Maricourt,Perancis, yang sepulang dari perang salib menjadi guru Robert Bacon. Robert Bacon adalah tokoh filosof pra zaman Rennaisence. Petrus mengajarkan tentang magnetism dan kompas.dan pada tahun 1269 menulis makalah “Epistola de magnete”. Baru 33 tahun setelah itu, Flavio Gioja dari Amalifi sibuk dengan kompas. Amalfi adalah tempat yang terletak di dekat Venezia, sebuah kota pelabuhan, dimana banyak perwakilan dagang Arab di sana. Maka sangat masuk akal kalau kemudian Flavio mendapatkan pengetahuan kompas ini dan meneruskannya di Barat.

Keberadaan kompas untuk mengetahui arah adalah kemajuan yang signifikan dalam navigasi. Semula, arah diketahui dengan melihat matahari atau konstelasi bintang.
Namun metode ini selain membutuhkan waktu yang lama juga tak dapat dilakuakan jika langit berawan.

Meski demikian, dalam bernavigasi dilaut, keberadaan kompas tidak berdiri sendiri, melaikan harus dikombinasikan dengan keberadaan jam dan peta yang baik. Dengan mengetahui lama perjalanan, kecepatan rata-rata, dan arah, maka navigator dapat memperkirakan lokasi kapal yang actual di atas peta. Tentu saja akurasi metode ini sangat tergantung arus laut dengan angin. Biasanya mereka tetap mengkabirasi lokasinya dengan astronomi (mengukur sudut posisi matahari atau bintang), pada saat langit cerah. Dengan metode itu kaum muslimin pada masa itu menjadi menjadi pelaut yang handal di samudra, yang berani berlayar sampai ke Cina, dan di laut Tengah hamper tidak memiliki lawan.

Tidak banyak catatan yang menceritakan, siapa ilmuan muslim yang berada di balik pengembangan kompas. Namun dengan melihat prestasi beberapa ilmuan besar, kita dapat menduga bahwa ketiga anak Musa bin Syakir yang hidup di zaman khilafah al-Ma’mun sudah berkutat dengan benda ini, mengingat banyaknya penemuan yang meraka lakukan terkait dengan mekanika dan astronomi. Muhammad bin Musa (anak tertua) bahkan pernah membuatkan jam untuk kaisar Karl der Grosse dari Aachen Jerman.

Pada abad 21 ini, peran kompas untuk navigasi masih besar, walaupun sudah bergeser  oleh keberadaan piranti GPS, yang sekarang sudah banyak  menjadi software inti dari alat telekomunikasi atau smartphone. Namun drmikian, diyakini mengingat dia tidak bergantung pada system satelit GPS yang menguasai Negara-negara adidaya. Apalagi system satelit ini ternyata  juga masih rentan pada gangguan angin pertikel dari matahari, konon akan meningkat lagi di tahun-tahun mendatang.

Dan tahukah kamu, bahwa ada seorang anak kecil di akhir abad 19 yang semula malas belajar dan selalu di cemooh oleh teman-temannya, lalu tiba-tiba dia terpesona oleh hadiah dari ayahnya. Anak kecil itu kemudian berkembang menjadi fisikawan besar. Dia adalah Albert Einsten. Dan hadiah dari ayahnya itu adalah kompas!





Dikutip dari Buku :
-         TSQ Stories kumpulan kisah penelitian dan pengembangan sains dan teknologi di masa peradaban Islam karya Dr.-Ing. Fahmi Amhar, Th 2010
-         Kumpulan Sejarah Inspiratif Islam karya Abdullah Hamzah SHI. ME, Th 2008
-         Memotivasi bangsa dengan sejarah karya Moechammed AlAmien.SPd.MM, Th 2006
-         Kumpulan Sejarah yang Terlupakan karya Drs. Jasmine Audre. SPd, Th 2009