Earth Hour


Mengenal earth hour ini adalah sebuah pembahasan sederhana tentang seluk beluk earth hour. Mulai dari apa itu earth hour?, sejarahnya, manfaat, cara berpartisipasi dan ikut serta, serta arti logo dari earth hour.
Mengenal Earth Hour. Earth Hour merupakan sebuah kampanye global guna menganjak semua penduduk bumi baik individu, komunitas, pelaku bisnis, maupun pemerintah kota untuk bersama-sama peduli pada upaya penurunan  emisi karbon dioksida yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim. Utamanya, kampanye earth hour mengajak kita untuk menghemat listrik dengan mematikan lampu dan peralatan listrik selama satu jam.
Logo Earth Hour. Logo earth hour berupa angka 60 dengan ilustrasi permukaan bumi dan latar belakang hitam. Sejak penyelenggaraan tahun 2011 ditambahkan tanda plus (+) di belakang angka 60. Angka 60 pada logo ini mempunyai arti 60 menit fokus pada tindakan mengurangi emisi CO2. Tanda “+” berarti kegiatan earth hour tidak hanya dilakukan selama 60 menit saja, namun diikuti dengan perubahan gaya hidup sehari-hari yang lebih ramah lingkungan.


Sejarah Earth Hour Global dan Indonesia. Sejarah earth hour dimulai pada 2007 di kota Sydney, Australia. Saat itu WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett bekerja sama untuk melakukan kampanye pengurangan gas rumah kaca di kota tersebut. Tahun berikutnya, 2008, Earth hour menjadi kampanye global yang diikuti oleh 37 kota di 30 negara di seluruh dunia dengan partisipan mencapai 50 juta orang. Pada tahun-tahun berikutnya partisipan semakin meningkat dan kampanye earth hour semakin meng-global.
  • Tahun 2009 diikuti oleh 4.000 kota di 88 negara dengan 1 milyar partisipan.
  • Tahun 2010 diikuti oleh 4.616 kota di 128 negara dengan 1,5 milyar partisipan.
  • Tahun 2011 diikuti oleh 5.251 kota di 135 negara dengan 1,8 milyar partisipan.
Indonesia sendiri mengikuti earth hour untuk pertama kali pada tahun 2009 dengan DKI Jakarta sebagai kota yang ikut berpartisipasi. Selanjutnya pada tahun 2010 diikuti oleh tiga kota (Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta), pada 2011 diikuti oleh 10 kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Makasar, dan Sorowako), dan pada 2012 ini rencananya akan diikuti oleh 18 kota yaitu Jakarta, Bogor, Banda Aceh, Bekasi, Tangerang, Solo, Bandung, Yogyakarta, Kediri, Sidoarjo, Semarang, Malang, Surabaya, Banjarmasin, Manado, Gorontalo, Samarinda, dan Makassar.
Waktu Pelaksanaan. Earth hour dilaksanakan setiap hari Sabtu di minggu ketiga bulan Maret setiap tahunnya tepat pada jam 20.30 – 21.30 waktu setempat.
  • Tahun 2007, dilaksanakan tanggal 31 Maret 2007.
  • Tahun 2008, dilaksanakan tanggal 29 Maret 2008.
  • Tahun 2009, dilaksanakan tanggal 28 Maret 2009.
  • Tahun 2010, dilaksanakan tanggal 27 Maret 2010.
  • Tahun 2011, dilaksanakan tanggal 26 Maret 2011.
  • Tahun 2012, dilaksanakan tanggal 31 Maret 2012.
  • Tahun 2013, dilaksanakan tanggal 23 Maret 2013
Hari Sabtu di minggu ketiga bulan Maret dipilih menjadi waktu pelaksanaan earth hour dengan pertimbangan bahwa:
  • Bulan Maret merupakan bulan dengan cuaca bersahabat karena hampir di seluruh bagian bumi, akhir Maret merupakan waktu peralihan musim. Baik dari musim dingin ke musim semi maupun dari musim penghujan ke musim kemarau.
  • Hari Sabtu merupakan akhir pekan yang umumnya digunakan sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga, saudara, dan sahabat.
  • Jam 20.30-21.30 biasanya makan malam telah usai dan merupakan saat yang tepat untuk berkumpul maupun berdiskusi santai.

Tujuan dan Manfaat. Earth hour merupakan momentum strategis untuk mengingatkan masyarakat bahwa terjadinya perubahan iklim juga berasal dari penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil sehingga selain diperlukan penggunaan sumber energi terbarukan pun dibutuhkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup yang hemat energi. Dengan kampanye earth hour diharapkan akan semakin banyak individu, rumah tangga, dan bisnis untuk ikut mematikan lampu sebagai simbol kontribusi mereka terhadapperubahan iklim. Selain itu diharapkan juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan.
Langkah kecil (mematikan lampu dan peralatan listrik selama 1 jam) ini ternyata mempunyai dampak yang besar bagi lingkungan. Sebagai contoh bila 10 persen saja dari penduduk kota Jakarta berpartisipasi dalam earth hour akan mampu menghemat listrik hingga 300 MW. Listrik sebesar itu setara dengan konsumsi listrik untuk 900 desa, mengurangi beban biaya listrik sebesar Rp. 200 juta, atau mengurangi emisi karbondioksida hingga 267 ton. Pengurangan emisi CO2 sebesar itu stara dengan ketersediaan oksigen untuk 534 orang.


Cara Berpartisipasi. Untuk ikut berpartisipasi dalam earth hour cukup mudah. Matikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam pada hari Sabtu, 31 Maret 2012 jam 20.30 – 21.30 (waktu setempat). Selain itu beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung gerakan ini antara lain:
  • Mendaftarkan diri di earthhour.wwf.or.id/sign_form.php.
  • Bergabung dalam jejaring sosial earth hour yaituhttp://www.facebook.com/EHIndonesia (facebook) dan @EHIndonesia (twitter).
  • Ajak sahabat dan saudara untuk berpartisipasi.
  • Membuat dokumentasi partisipasi dalam bentuk foto atau video dan kirimkan via email ke earthhourindonesia@gmail.com.
  • Tulis info, kampanye, dan pengalaman mengikuti earth hour dalam blog atau akun jejaring sosial yang dimiliki. Termasuk juga mengganti foto profil jejaring sosial dan gravatar blog dengan logo earth hour.
  • Lakukan terus gaya hidup ramah lingkungan.

Itulah sedikit pembahasan tentang seluk beluk earth hour mulai dari pengertian, asal usul (sejarah), logo, waktu pelaksanaan, tujuan dan manfaat, dan cara berpartisipasi. Dan akhirnya; INI AKSIKU! MANA AKSIMU?.

Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup, itulah slogan baru yang diusung dalam Earth Hour tahun 2011 menggantikan slogan Earth Hour tahun-tahun sebelumnya yang berbunyi “Ubah Dunia Dalam Satu Jam”. Dengan slogan “Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup” diharapkan Earth Hour tidak sekedar mengajak warga dunia untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya selama satu jam, namun juga menanamkan perilaku ramah lingkungan.
Earth Hour tahun 2011 merupakan pelaksanaan yang keempat kalinya sejak dicetuskan pertama kali pada tahun 2007. Dan bagi Indonesia ini merupakan keikutsertaan yang ketiga kalinya.
Bukan sekedar slogan Earth Hour saja yang berubah, Earth Hour tahun 2011 yang akan dilaksanakan serentak pada tanggal 26 Maret besok juga memodifikasi logo (lambang) Earth Hour dengan menambahkan “+” (tanda plus) di belakang angka 60.

Senada dengan slogan barunya “Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup”, simbol ini merepresentasikan gaya hidup hijau, pesan tambahan yang diusung dalam Earth Hour 2011. Bukan sekedar mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya selama satu jam, namun juga menanamkan perilaku ramah lingkungan melalui gaya hidup hijau.
Earth Hour merupakan sebuah gerakan global yang dicetuskan oleh WWF (World Wildlife  Fund) dan The Sydney Morning Herald untuk mengajak warga dunia agar mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya selama satu jam (60 menit). Dan dilaksanakan setiap sabtu terakhir di bulan Maret tepat pada pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat.
Dengan ini diharapkan penduduk dunia, mulai dari individu, komunitas, pelaku bisnis, hingga pemerintah untuk bersama-sama mendukung gerakan menurunkan emisi karbondioksida yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global hingga akhirnya berdampak pada perubahan iklim.
So, Earth Hour 2011 tinggal sesaat lagi. Ingat, Sabtu tanggal 26 Maret 2011 pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat, matikan lampu dan peralatan listrik lainnya. Dan jangan berhenti di sana, tanamkan dan biasakan diri sendiri untuk bersikap hemat energi dalam kehidupan sehari-hari.