Dalam setiap pendakian ada beberapa pengetahuan yang harus dimiliki oleh
pendaki seperti penggunaan kompas, teknik pendakian, perlengkapan,
perbekalan. Namun kesemuanya itu tidak akan ada artinya jika ditunjang
oleh kemampuan fisik yang baik. Pada prinsipnya untuk mendaki gunung
dibutuhkan kekuatan dan daya tahan otot tertentu, serta memiliki
kapasitas VO2 Max ( Baca Tentang VO2 Max Disini http://goo.gl/6a9J9h ) yang baik. Hal ini perlu sekali untuk mengatasi
tipisnya oksigen di daerah ketinggian, serta mengatasi beratnya beban
yang dibawa (ransel).
Bagi seorang pendaki gunung, memiliki VO2 Max yang baik adalah perlu
sekali, diatas 5.000 feet, kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan
atau pekerjaan mulai terganggu. Sedangkan setiap kenaikan 1.000 feet
setelah 5.000 feet akan menyebabkan berkurangnya kapasitas VO2 Max
sebanyak 3%. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh pendaki gunung, karena
semakin tipisnya oksigen di udara akan menyebabkan HIPOKSIA, sehingga
pendaki akan terkena MOUNTAIN SICKNESS dengan salah satu ciri-cirinya
adalah pusing-pusing dan muntah.
Untuk pendakian diatas 4.000 mdpl, dianjurkan untuk melakukan
aklimatisasi terlebih dahulu. Karena dengan aklimatisasi diharapkan
terjadi perubahan FAAL didalam tubuh yang meliputi perubahan dingin
perubahan penyesuaian.
1. Perubahan dini
Meliputi kenaikan ventilasi pernafasan, kenaikan denyut jantung, kenaikan kadar basa dalam darah, peningkatan HAEMOGLOBIN.
2. Perubahan penyesuaian
Meliputi penghematan, perubahan sekresi hormone, penambahan MITOKONDRIA dan penambahan enzim yang meningkatkan pernafasan.
Lamanya aklimatisasi ini tergantung pada tingginya gunung, yang tinggi
dibutuhkan kapasitas V02 Max yang tinggi disamping juga kekuatan dan
daya tahan otot tertentu yang baik.
Prinsip Latihan
Latihan atau training adalah suatu proses yang berlangsung secara
sistematis, dilakukan secara berulang-ulang dengan kian bertambah jumlah
beban latihannya (OVERLOAD TRAINING) sedangkan bentuk latihan bagi
seorang pendaki gunung harus spesifik dan khusus. Pada dasarnya, energi
yang akan digunakan dalam setiap kegiatan manusia berasal dari sistem
aerobic dan anaerobic. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perlu
memperhatikan beberapa aspek penting, antara lain :
1. SPESIFIK
Bentuk latihan yang akan digunakan oleh pendaki gunung harus
meningkatkan V02 Max, kekuatan serta daya tahan tubuh/ otot tertentu.
2. OVERLOAD PRINCIPLE
Penambahan beban pada latihan ini sangat penting sekali karena
penambahan latihan yang konstan tidak akan mencapai tujuan latihan.
Latihan harus dimulai dari tingkat dasar, kemudian ditingkatkan
sedikit-sedikit hingga mencapai hasil yang maksimum. Jangan sekali-kali
berlatih hingga melebihi kemampuan, karena ini akan mengakibatkan
seseorang mengalami OVER TRAINING.
3. HARI LIBUR LATIHAN
Penyusunan jadwal latihan harus diselingi dengan hari libur dari segala
kegiatan fisik, yaitu minimal 1 hari didalam satu minggu, untuk pulih
asal.
4. KEMBALI MENURUN
Hasil latihan akan kembali turun ke keadaan semula apabila tidak
berlatih. Oleh karena itu berlatihlah terus agar kondisi fisik yang
sudah terbentuk tidak menurun kembali
Persiapan latihan
Didalam mempersiapkan suatu bentuk latihan, diperlukan kerjasama yang
matang dengan berbagai macam pihak, serta perencanaan matang dengan
pelaksanaan latihan yang intensif dan progresif. Faktor yang perlu
diperhatikan di dalam persiapan latihan adalah : informasi atau data
pendaki, tujuan pendakian, tujuan latihan, bentuk latihan yang akan
digunakan, evaluasi hasil latihan. Faktor-faktor tersebut merupakan
suatu siklus daur ulang hingga mencapai hasil yang maksimal.
Informasi atau data pendaki
Sebelum latihan diberikan, maka diperlukan informasi yang lengkap
terlebih dahulu terhadap pendaki yang hendak melakukan pendakian yang
berskala besar dan lama. Dengan adanya data informasi tersebut
diharapkan akan diketahui kondisi kesehatan, usia, jenis kelamin dan
lain sebagainya.
Tujuan pendakian
Perlu diketahui tujuan gunung yang akan didaki baik ketinggian gunung.
Keadaan alamnya ataupun lainnya yang dapat berkaitan dengan rencana ke
gunung tersebut. Hal ini akan menentukan bentuk-bentuk latihan fisik
serta berapa lama latihan tersebut akan berlangsung.
Tujuan latihan
Tujuan latihan ini ditentukan berdasarkan data pendaki dan ketinggian
gunung yang akan didaki. Tujuan ini harus dibuat bertingkat, yaitu dari
tipe umum (general endurance) sampai ketingkat khusus, yaitu latihan
otot tertentu, agar latihan mencapai hasil yang maksimal.
Bentuk latihan
Latihan yang dipergunakan berdasarkan kebutuhan dengan berpedoman informasi pendaki, tujuan pendakian, serta tujuan latihan.
Pengukuran sebelum dan sesudah latihan
Pengukuran ini berguna untuk :
1. Mengetahui kondisi fisik pendaki sebelum memulai latihan
2. Penempatan pada kelompok yang sama
3. Menentukan beban awal latihan untuk weight training atau kecepatan lari (pace) untuk latihan interval
Sedangkan pengukuran sesudah latihan berguna untuk mengetahui apakah ada peningkatan sesudah latihan.
Dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah, dapat dilihat
apakah ada peningkatan pada kondisi fisik pendaki. Sehingga dari hasil
ini dapat diambil keputusan boleh tidaknya pendaki tersebut melakukan
pendakian yang sudah direncanakan.